1. Konsep Media Pembelajaran Digital dalam Inovasi Pembelajaran
Menurut Istilah media pembelajaran digital terdiri dari tiga kata, yaitu: “media”, “pembelajaran”, dan “digital”. Secara bahasa, istilah media berasal dari bahasa latin yakni medius yang berarti perantara. Dalam bahasa inggris, media adalah bentuk jamak dari kata medium yang berarti pengantar dan saluran. Sementara dalam bahasa Arab, sinonim kata media adalah wasa’il yang berarti sarana ataupun jalan (Sadiman, Rahardjo, dan Haryono, 2014; Wehr, 1974:1069). Menurut Bastian dkk, media adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerimanya (Bastian, 2019:29).
Sedangkan pembelajaran digital menurut Menurut Williams (1999), pembelajaran digital dapat dirumuskan sebagai ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’. Pengertian pembelajaran digital yang dimaksud oleh William tersebut adalah meliputi aspek perangkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat komputer yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis, video maupun audio dalam kegiatan belajar mengajar. Keuntungan pembelajaran digital adalah media yang menyenangkan, sehingga menimbulkan ketertarikan pembelajar pada program-program digital.
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran digital merupakan sarana atau perantara internet atau teknologi digital yang digunakan untuk aktivitas atau kegiatan pembelajaran baik itu dalam hal persiapan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran; yang dilaksanakan oleh peserta didik, guru, dan orang tua peserta didik.
Adapun inovasi pembelajaran yaitu Inovasi berarti perubahan sistem dari yang kurang baik, sudah ada menjadi sistem yang lebih baik, sedangkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk membelajarkan peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi inovasi pembelajaran adalah proses belajar pada peserta didik yang dirancang, dikembangkan, dan dikelola dengan kreatif dan menerapkan berbagai macam pendekatan ke arah yang lebih baik untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif terhadap peserta didik.
Dengan kata lain, dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Media Pembelajaran Digital dalam Inovasi Pembelajaran merupakan proses belajar pada peserta didik yang dirancang, dikembangkan, dan dikelola dengan kreatif dan menerapkan berbagai macam pendekatan ke arah yang lebih baik untuk menciptakan suasana dan proses pembelajaran yang kondusif terhadap peserta didik dengan menggunakan perantara internet atau teknologi digital dalam pelaksanaan kegiatannya
2. Pentingnya Penerapan Media Pembelajaran Digital Dalam Inovasi Pembelajaran
Sahabat Rumah Belajar, mengapa pembelajaran perlu inovasi?, Menurut Prof. Dr. Suyatno, M.Pd ada 5 alasan yaitu: (1) Pembelajaran bersentuhan dengan manusia yang kehidupannya terbaharui oleh budaya, seni dan teknologi yang terinovasi, (2) Pembelajaran berkaitan dengan pembiasaan/kerutinan yang membuat bosen sehingga perlu inovasi, (3) Temuan itu sangat cepat, inovasi diperlukan untuk kecepatan memahami temuan tersebut, (4) Inovasi memudahkan memahami sesuatu, dan (5) Inovasi mampu mendongkrak prestasi anak. Selengkapnya bisa disimak di video dibawah ini:
Dengan adanya fasilitas digital dalam pembelajaran, dapatkah menjamin keberhasilan tujuan Pendidikan? Jawabannya tentu tidak bisa ya atau tidak. Semua fasilitas tersebut hanyalah alat, dan yang namanya alat tentu akan tergantung dari yang menggunakannya. Akan tetapi alat tersebut memudahkan urusan antar manusia baik untuk komunikasi maupun berbagi informasi termasuk kegiatan pembelajaran dimasa kini. Guru atau pendidik adalah bagian yang menjadi penentu keberhasilan suatu proses pembelajaran. Berhasil atau tidaknya suatu pendidikan bergantung pada peran para guru.
Maka dari itu, setiap program dalam peningkatan kualitas pendidikan harus dimulai dengan program untuk meningkatkan kualitas kemampuan para pendidik atau guru. Selain sebagai pendidik, guru juga dapat berperan sebagai model bagi peserta didik-peserta didiknya. Guru juga bisa berperan sebagai komunikator, sumber belajar, fasilitator, pembimbing, demonstrator, inovator, dan lain-lain.
Dengan banyaknya peran yang harus dijalani, guru harus mempunyai kualitas yang baik pada masing-masing peranannya sehingga mampu mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Salah satu peran guru adalah sebagai inovator. Artinya, guru harus memiliki ide-ide baru dan segar untuk menerapkan media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran yang pada akhirnya dapat menciptakan suasana belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
Salah satu hal yang dapat dilakukan guru sebagai inovator adalah dengan membuat inovasi-inovasi dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran penting dilakukan untuk membuat suasana pembelajaran lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.
Menurut Mendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim menyebutkan bahwa ada Tiga Resep Menuju Inovasi Pendidikan diantaranya yaitu (1) Fleksibilitas dan kebebasan atau otonomi untuk bereksperimentasi dan menemukan titik jalannya, (2) Diberikan resource yang cukup: pelatihan, ilmu, dan financial, dan (3) Tujuan Hidup Jelas. Selengkapnya bisa disimak di video dibawah ini:
Sampai di sini dapat dipahami bahwa kehadiran media pembelajaran digital di sekolah memiliki manfaat utama dalam inovasi pembelajaran. Artinya pemanfaatan media pembelajaran digital di sekolah harus menghasilkan pembaruan dalam pembelajaran.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran Digital Dalam Inovasi Pembelajaran
Sahabat Rumah Belajar, sebelum pembahasan Jenis-jenis media pembelajaran digital dalam inovasi pembelajaran ada baiknya sahabat mengetahui langkah-langkah dalam membuat pembelajaran yang inovatif.
Menurut Mulyadi, Taupik. "Empat Langkah Menciptakan Pembelajaran Inovatif." poskita.co, 14 Jan. 2020, ada empat langkah dalam menciptakan pembelajaran inovatif yaitu:
Pertama, identifikasi kondisi sosial, melalui data pribadi peserta didik dan keluarga.
Kedua, lakukan dialog diawal tahun pelajaran atau diawal semester dengan peserta didik, ajaklah peserta didik terlibat dalam merancang pembelajaran.
Ketiga, pada setiap proses pembelajaran aktivitas peserta didik lebih ditonjolkan. Porsi guru dikurangi, guru menjadi fasilitator menyediakan sumber-sumber belajar.
Keempat, gunakan lingkungan dan bahan-bahan yang ada disekitar kita sebagai media pembelajaran.
Sahabat Rumah Belajar, melalui empat langkah tersebut, diharapkan guru tidak akan mengalami kesulitan dalam membuat perencanaan pembelajaran. Di setiap pembelajaran akan menarik bagi peserta didik, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang kontekstual dan model pembelajaran lebih bervariasi. Selain itu, Kemendikbudristek juga memiliki web/aplikasi terkait model-model pembelajaran inovatif yang bisa di akses melalui link berikut: https://sibatik.kemdikbud.go.id/inovatif/beranda
- Multimedia Interaktif
- Digital Video dan Animasi
- Podcast
- Augmented Reality (AR)
- Virtual Reality (VR)
- Game Based Learning
4. Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Inovasi Pembelajaran
1). Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi
- Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
- Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
- Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
- Pemetaan kebutuhan belajar adalah kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya.
- Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupun dari lingkungannya. Orang tua dan murid harus jujur ketika guru melakukan pemetaan kebutuhan belajar, baik melalui wawancara, angket, survey, dll