"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain----berbuat baik kepada orang lain (berarti) sedang berbuat baik pula kepada diri sendiri---Boyolali's elementary school teacher"
Jumat, 22 Oktober 2021
Rangkuman Materi Program Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar
Program Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar merupakan upaya membantu guru dan satuan pendidikan memahami konsep guru merdeka belajar dan meningkatkan kompetensi pengembangan diri secara mandiri untuk mengembangkan karier.
Program Guru Belajar dan Berbagi seri Guru Merdeka Belajar dirancang untuk menjawab persoalan yang dirasakan guru dalam menjalani profesinya. Guru seringkali memiliki banyak tugas dan tanggung jawab baik yang terkait dengan pembelajaran dan administrasi. Guru sering mengikuti banyak pelatihan namun tidak sesuai dengan kebutuhannya. Guru yang merasa kelelahan dan merasa tidak berkembang kariernya meskipun sudah mengajar bertahun-tahun. Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Guru Merdeka Belajar adalah program yang bertujuan untuk membantu guru mendapatkan kunci pengembangan diri: kemerdekaan, kompetensi, kolaborasi dan karier.
Apa tujuan program Guru Belajar seri Guru Merdeka Belajar?
Tujuan Umum:
Mengacu pada model kompetensi guru, program Guru Merdeka Belajar akan meningkatkan kompetensi
Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk pengembangan diri secara mandiri
Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi profesi untuk mengembangkan karier
Tujuan Khusus:
Mengenali miskonsepsi pendidikan sehingga peserta bisa berkembang menjadi Guru Merdeka Belajar yang menjadi penggerak perubahan pembelajaran.
Mengenali konsep pengembangan diri Guru Merdeka Belajar sehingga bisa melejitkan karier dan sekaligus berkontribusi terhadap pendidika
Siapa yang bisa menjadi peserta program Guru Belajar seri Guru Merdeka Belajar?
Guru PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB
Pemimpin Pendidikan
Telah memiliki Akun SIMPKB
Tujuan Pendidikan
Untuk memahami tujuan utama pendidikan dalam aktivitas ini Anda akan diajak untuk melihat video dua pengajaran yang berbeda. Dalam video ini terdapat interaksi antara guru dan murid. Dalam dunia pendidikan kita seringkali melihat sesuatu dari sudut pandang orang dewasa, jarang sekali melihat dari sudut anak. Untuk itu agar lebih memahami apa tujuan utama pendidikan. Silakan simak video berikut ini. Cermati dengan seksama dan refleksikan pada diri Anda sebagai murid.
Posisikan diri sebagai murid untuk menjawab pertanyaan saat menonton video
Apa yang Anda rasakan sebagai murid?
Apa yang Anda pikirkan sebagai murid?
Perilaku apa yang Anda tunjukkan sebagai murid?
Saat Anda mencapai aktivitas ini, artinya Anda sudah merefleksikan pengalaman setelah menonton video 2 cara pengajaran yang berbeda. Tahukah Anda, bahwa sebenarnya kita dapat menemukan Miskonsepsi Belajar dari video tersebut? Seringkali kita memang terjebak bahwa belajar untuk mengejar nilai. Padahal terdapat tujuan jangka panjang dari proses pendidikan, yaitu menyiapkan anak menghadapi tantangan kehidupan. Untuk mengetahui Miskonsepsi Belajar dan Apa itu Belajar silakan membaca e-book berikut ini.
Ketika kita membahas tujuan pendidikan dan merefleksikan pengalaman menderita belajar pada topik sebelumnya. Kita telah sepakat bahwa tujuan pendidikan bukanlah untuk siap sekolah sehingga hanya fokus pada hafalan dan nilai angka. Bahwa tujuan pendidikan sebenarnya adalah untuk mempersiapkan bekal hidup anak untuk menghadapi tantangan kedepannya, fokus pada kompetensi, mengajarkan murid untuk menalar dan kemandirian.
Bagaimana konsep Merdeka dalam pendidikan?
Kata merdeka adalah kata yang dekat dengan kita sebagai kata yang menggambarkan pergerakan dan semangat perjuangan. Dalam pendidikan kata Merdeka bukanlah hal yang baru. Di tahun 1952 dalam peringatan Taman Siswa Ki Hajar Dewantara mencetuskan semangat merdeka dalam buku Peringatan Taman Siswa 30 tahun “…kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain”
Jika kita refleksikan bersama kata merdeka dalam konteks perjuangan dan pendidikan memiliki kesamaan spirit yaitu mampu mengatur dirinya sendiri. Untuk pemahaman lebih utuh silakan Anda membaca ebook berikut ini. Selamat membaca!
Kaitan Filosofi Pendidikan KHD dengan Merdeka Belajar
Bapak dan Ibu telah mempelajari tujuan pendidikan berdasarkan filosofi Ki Hajar Dewantara. Meski gagasan Ki Hajar Dewantara telah dikenal lama namun jarang sekali diajarkan di dunia pendidikan Indonesia. Pada tahun 2007, Bagus Takwin menuliskan kajian gagasan Ki Hajar Dewantara dengan konstruktivisme (bit.ly/bagustakwinKHD). Pada tahun 2016 tema Merdeka Belajar diangkat dalam Temu Pendidik Nusantara oleh Komunitas Guru Belajar dan Kampus Guru Cikal yang juga menerbitkan buku Merdeka Belajar di Ruang Kelas (bit.ly/bukumerdekabelajar). YB Mangunwijaya juga menuliskan gagasan tentang merdeka belajar dalam buku Sekolah Merdeka, Pendidikan Pemerdekaan.
Penting merawat kemerdekaan dalam pendidikan sebagai buah pikiran Ki Hadjar. Namun jauh lebih penting adalah merawat tradisi berdialektika yang diteladankan. Bila bercita-cita menjadi dan terus menjadi negara merdeka, maka kemerdekaan hendaknya tumbuh berkembang sejak di kelas. Artinya, penting untuk kita sebagai pendidik memahami bagaimana menumbuhkan merdeka di kelas.
Apa kaitan filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Merdeka Belajar?
Untuk memahami gambaran keterkaitannya berikut bagan kaitan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan Merdeka Belajar.
Kita telah mempelajari tentang Merdeka Belajar. Membayangkan bagaimana anak yang mandiri belajar yang bisa menentukan tujuan belajarnya, mandiri menentukan cara dan merefleksikan proses belajarnya. Bagaimana contoh praktik baik yang menggambarkan murid merdeka belajar? Berikut terdapat e-book praktik baik Guru Lany dari Komunitas Guru Belajar Nusantara Papua yang diambil dari buku Merdeka Belajar di Ruang Kelas (2017). Catatlah poin-poin penting dari praktik baik Guru Lany dan Anda bisa merefleksikan dengan praktik pembelajaran di kelas Anda. Selamat membaca!
Kita telah mempelajari tujuan pendidikan dan merefleksikan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara. Apa poin-poin penting yang Anda cermati dari penjelasan tentang tujuan pendidikan
Kita telah mempelajari tujuan pendidikan yaitu menyiapkan hidup, fokus pada kompetensi sehingga ujian bersifat bermakna, meningkatkan kemampuan menalar dan mengembangkan kemandirian. Fakta yang menarik bahwa anak-anak kita hidup pada Abad Ke-21 tapi Dididik dengan Pendidikan Abad ke-19. Bagaimana kita siap mendidik anak-anak yang sesuai dengan pendidikan Abad ke-21? Solusinya adalah Merdeka Belajar. Apa itu Merdeka Belajar? Mengapa Merdeka Belajar? Bagaimana menerapkan Merdeka Belajar? Berikut terdapat e-book, silakan membaca e-book pada aktivitas ini untuk mendapatkan pemahaman tentang Merdeka Belajar.
Menurut Johnson (2005), profesi guru adalah profesi dengan level stress tertinggi. Riset National Foundation for Education Research menunjukkan 1 dari 5 guru mengalami stress. Pines (1981) menganalisa kelelahan emosi adalah respon guru dalam kondisi mengalami rasa gagal dan keraguan diri yang menyebabkan guru merasa terjebak dan tidak berdaya.
Tingkat stres yang tinggi dapat disebabkan oleh tantangan-tantangan yang dihadapi guru, seperti menangani puluhan murid dengan karakter yang beragam dengan karakter orangtua yang berbeda pula. Belum lagi guru menghadapi tuntutan dari manajemen pendidikan dan perlu beradaptasi dengan kebijakan, isu sosial, atau kondisi teknologi yang terus berubah. Tidak jarang pula guru masih harus bekerja di malam hari dan akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Penelitian yang dilakukan Mojgan Karamooz dan Mehry Haddad Narafshan (2017) menjelaskan tentang hubungan self regulated dengan kelelahan emosi. Semakin kompleks beban guru hal ini mendorong kebutuhan untuk mengatur dirinya. Guru yang dapat mengatur dirinya mampu mengurangi dampak kelelahan emosi.
Bagaimana guru memiliki kemampuan mengatur dirinya? Kuncinya adalah menjadi guru merdeka belajar. Berikut infografik yang dapat membantu Anda untuk mendapat pemahaman bagaimana ciri guru merdeka belajar?
Berikut terdapat Kisah Guru Ameliasari dari Komunitas Guru Belajar Nusantara Salatiga. Anda dapat menyimak untuk lebih memahami tentang Guru Merdeka Belajar. Siapkan catatan dan alat tulis untuk menulis poin-poin penting dari informasi yang Anda peroleh.
Sebelum Anda melanjutkan ke topik berikutnya, Anda dapat melakukan proses refleksi pengalaman pribadi Anda terkait konsep guru merdeka belajar melalui pengalaman Guru Iwan Apriyana dari Komunitas Guru Belajar Nusantara Bandung yang mengajar di SMP Terpadu YP 17 Nagreg. Menghadapi pandemi di mana sekolah mengharuskan pembelajaran jarak jauh (PJJ), Guru Iwan berusaha agar murid tetap mengalami pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan informasi yang didapat dari buku. Dengan perubahan cara pendekatan kepada murid, Guru Iwan berhasil menjadikan murid tetap merdeka belajar saat PJJ. Anda dapat melihat informasi lebih lengkap dalam video. Mari refleksikan pengembangan diri apa yang Anda telah lakukan di masa pandemi agar merdeka belajar masih dapat dirasakan oleh murid.
Kunci Pengembangan Guru Merdeka Belajar
Apakah Anda telah merefleksikan pengalaman pengembangan diri Anda sebagai guru? Anda akan melihat sebuah video yang menjelaskan empat kunci pengembangan diri guru merdeka belajar. Silakan simak dan pelajari dengan seksama. Catat informasi, inspirasi serta poin penting yang Anda peroleh.
Empat kunci pengembangan guru merdeka belajar menjadi tolok ukur bagaimana seharusnya guru tidak boleh berjalan di tempat. Sejauh mana Anda mengembangkan diri menjadi guru merdeka belajar? Yuk, refleksikan pengembangan diri Anda melalui rubrik berikut. Melalui refleksi ini, Anda akan mendapat gambaran lebih jelas tentang capaian pengembangan diri Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar