Vireca adalah kepanjangan dari Virtual Reality Case atau Kasus yang disajikan melalui virtual reality. Seperti yang kita tahu bahwa Virtual Reality (VR) telah menjadi salah satu inovasi paling menarik dalam dunia teknologi modern. Dengan kemampuannya untuk menciptakan pengalaman yang mendalam dan interaktif, VR bukan hanya sekadar hiburan; ia menawarkan banyak aplikasi yang bermanfaat dalam berbagai bidang, seperti pendidikan.VR bekerja dengan menciptakan simulasi yang memanfaatkan visual, suara, dan terkadang elemen fisik. VR bekerja dengan menciptakan simulasi yang memanfaatkan visual, suara, dan terkadang elemen fisik.
Virtual Reality dapat digunakan dalam ruang kelas untuk memberikan pengalaman belajar yang menarikVirtual Reality adalah teknologi yang revolusioner, dengan potensi untuk mengubah cara kita belajar, bekerja, dan berinteraksi.
Dalam artikel ini akan dibahas mengenai bagaimana virtual reality dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan dalam bentuk kasus (vireca).Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pedagogis yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap siswa secara individual. Dalam konteks ini, Virtual Reality (VR) muncul sebagai alat inovatif yang dapat memperkaya pengalaman belajar dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi siswa dengan berbagai gaya dan kecepatan belajar.
Guru membuat konten materi berbasis virtual reality yang dibuat berjudul “Ayo Menjelajah Ruang Angkasa”. Konten pembelajaran dibuat dengan memadukan beberapa jenis bahan ajar yang ada dalam satu kesatuan virtual reality seperti, video, musik, teks, gambar serta dubbing suara. Jika dilihat dari segi visual, bahan ajar berbasis virtual reality ini seperti scene game online yang sering siswa mainkan melalui smarthphone. Benar-benar pengalaman belajar yang luar biasa.
Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi dalam praktik baik ini adalah memfasilitasi gaya belajar siswa dengan diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Adapun diferensiasi proses dan produk dilaksanakan berdasarkan pemetaan gaya belajar siswa yakni:
Gaya belajar Visual
Pada gaya belajar visual proses pembelajaran dilaksanakan dengan memanfaatkan teknologi virtual reality dengan menggunakan smartphone dipadu menggunakan media konkrit. Produk yang diciptakan oleh gaya belajar visual adalah poster sistem tata surya.
Gaya belajar kinestetik
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui Pemanfaatan teknologi virtual reality dengan menggunakan virtual box untuk dapat memfasilitasi siswa yang suka bergerak dan beraktivitas fisik. Adapun produk yang dihasilkan oleh kelompok kinestetik adalah diorama sistem tata surya.
Gaya belajar auditori
Proses pembelajaran memanfaatkan teknologi virtual reality dengan mengajak siswa ke perpustakaan agar siswa lebih fokus dalam mendengarkan informasi yang didapat dari konten materi. Produk yang dibuat oleh kelompok auditory adalah membuat flash card sistem tata surya.
Ada beberapa siswa yang mungkin kurang tertarik pada pembelajaran konvensional dapat menemukan motivasi baru melalui pengalaman VR yang menarik. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang immersive, siswa lebih terstimulasi untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar. Virtual Reality dipadu dengan kasus menawarkan cara baru dan inovatif untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi. Dengan menciptakan pengalaman belajar yang personal, menarik, dan relevan, VR dapat membantu siswa belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan individu mereka. inovasi pembelajaran berdiferensiasi melalui vireca dapat memberikan sumbangsih dalam dunia pendidikan. Virtual reality memiliki potensi besar untuk merevolusi cara kita belajar, membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, menarik, dan efektif