Rabu, 22 Desember 2021

Contoh Praktik Stimulasi [Membangun Literasi yang Menyenangkan Bagian 2]

 Story-making circle🎪

Story-making circle adalah metode interaktif  dimana guru mengajak murid-muridnya untuk  duduk melingkar dan mengarang cerita berantai  secara spontan

Langkah-Langkah melakukannya adalah sebagai berikut:
  • Guru mengajak anak-anak untuk duduk melingkar
  • Guru memulai cerita dengan memilih tema dan melontarkan kalimat pertama, misal guru  menentukan bahwa tema hari ini adalah petualangan dan memulai cerita dengan: “Pada suatu  hari, seekor anak gajah bernama Bona, pulang sekolah dengan menggunakan sepeda.”
  • Setelahnya, secara berantai sesuai arah jarum jam, peserta lain melanjutkan jalan cerita dengan  menambahkan 1 kalimat baru
  • Setelah cerita selesai, berikan apresiasi dan setelahnya ajak semua orang untuk  mengulangi membaca ceritanya secara berantai dari awal. Kali ini, cerita harus  dibacakan dengan lebih dramatis seolah-olah seperti sedang mempraktikkan  adegan di dalam dongeng
  • Di akhir pembacaan ulang cerita, guru membagi murid ke dalam beberapa  kelompok kecil. Di kelompok-kelompok kecil ini, murid ditugaskan untuk  mengembangkan pecahan-pecahan cerita yang mereka buat menjadi cerita baru
  • Tiap kelompok nantinya akan diminta untuk mempresentasikan masing-masing dari cerita baru mereka
  • Di  akhir sesi diminta menjelaskan apa pesan moral yang bisa diambil dari cerita mereka

Mereview Teks

Contoh lain untuk jenjang Pendidikan yang lebih tinggi adalah mereview teks baik itu teks berita atau jurnal ilmiah

Siswa bisa kita berikan pertanyaan dengan metode THINK setelah mereka selesai memanca teks tertentu:
T rue: Apakah teks itu benar?💯
H elpful: Apakah teks itu dapat membantu?💁🏻
I nspiring: Apakah bisa mengispirasi saya/orang lain?🤩
N ecessary: Apakah penting?✅
K ind: Apakah akan membawa kebaikan?💌

Hexagonal Thinking

Yang terakhir adalah, Hexagonal Thinking merupakan sebuah metode yang dapat digunakan siswa untuk melihat hubungan antar topik dan ide. Dapat digunakan diberbagai macam jenjang usia, untuk TK, hexagonal dapat digunakan dalam bentuk gambar

🛑Cara menggunakan hexagonal🛑
  1. Buatlah hexagonal thinking, dapat menggunakan PPT, google slide, atau dengan menyediakan secara khusus bentuk hexagonal
  2. Guru dapat menyuguhkan video, buku bacaan atau artikel kepada siswa, kemudian mintalah siswa untuk menuliskan kata kunci yang menarik untuk dimasukkan ke dalam hexagonal, 1 kata kunci untuk setiap hexagonal
  3. Guru dapat meminta siswa untuk menghubungkan setiap kata kunci yang ada, baik dengan menyampaikan secara verbal, atau melalui tulisan
Manfaat hexagonal thinking:
  1. Jika dilakukan berkelompok dapat meningkatkan kolaborasi dan komunikasi antar siswa
  2. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, dengan membuat koneksi antar kata kunci siswa sedang berlatih untuk membuat koneksi baru dari pengetahuan-pengetahuan yang ada
  3. Dapat meningkatkan keterlibatan siswa
  4. Dapat menjadi formative asesment bagi guru untuk melihat sejauh apa pemahaman siswa mengenai suatu isu atau topik

Sumber : Kulwap Gerakan Sekolah Menyenangkan Prov. Jawa Tengah

Sabtu, 18 Desember 2021

Membangun Literasi yang Menyenangkan Bagian 1

 

📉*Nilai PISA kita STAGNAN* sejak tahun 2000, sangat jauh tertinggal bahkan dengan negeri tetangga kita seperti Malaysia dan Singapore

⁉️Sebuah penelitian juga menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa di Indonesia *merasa kesulitan untuk menulis essay dan aktif dalam diskusi karena sistem pembelajaran yang pasif dan tidak pernah dilatih untuk mempertanyakan gagasan* sejak sekolah dasar

Padahal, keberhasilan dalam setiap bidang pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan untuk menggunakan literasi yang signifikan sesuai dengan konten dari mata pelajaran tersebut

Berdasarkan fakta di atas, penting bagi kita sebagai seorang pendidik untuk memahami apa itu literasi dan bagaimana kita bisa mengembangkan kemampuan literasi anak didik kita??📖

✍🏼Secara definisi, Literasi meliputi kemampuan siswa dalam mendengarkan, membaca, melihat, berbicara, menulis dan membuat teks lisan, cetak, visual dan digital, menggunakan dan memodifikasi Bahasa untuk tujuan yang berbeda dalam berbagai konteks

📔Dalam literasi, siswa membutuhkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengakses, memahami, menganalisis, mengevaluasi informasi, menginterpretasikan, mengungkapkan pikiran dan emosi, mempresentasikan ide dan pendapat, berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah maupun dan di luar sekolah.


🗣️Yang pertama adalah, pengetahuan tata Bahasa

Pemahaman siswa mengenai peran tata bahasa dalam mengkonstruksi makna teks yang dibuat:

  • Menggunakanpengetahuan tentang struktur kalimat
  • Menggunakan pengetahuan tentang jenis kata dan kelompok kata
  • Mengekspresikan opini dan sudut pandang

💬Yang kedua adalah, pengetahuan teks

Siswa memahami bagaimana teks lisan, tulisan, visual, dan multimodal disusun:

  • Menggunakan pengetahuan mengenai struktur teks
  • Menggunakan pengetahuan mengenai kohesi/keterpaduan teks

🔤Yang ketiga adalah, pengetahuan kata

Dimana siswa dapat:

  • Memahami kosa kata yang dipelajari
  • Menggunakan pengetahuan tentang pengejaan

👀Yang terakhir adalah, pengetahuan visual

Dimana siswa memahami makna yang terdapat dalam informasi visual,  dapat menafsirkan gambar yang diam dan bergerak, grafik, tabel, peta dll


Keempat elemen di atas bisa kita latihkan dengan melalui:

1️⃣ Memahami teks melalui mendengarkan, membaca dan melihat

2️⃣ Menyusun teks melalui berbicara, menulis, dan berkreasi

sumber: KULWAP LITERASI GERAKAN SEKOLAH MENYENANGKAN

VIRECA UNTUK PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

       Vireca adalah kepanjangan dari Virtual Reality Case atau Kasus yang disajikan melalui virtual reality. Seperti yang kita tahu bahwa...